Source: Okezone.com
Mahasiswa Millennials: Pemanfaatan Media Sosial Dalam Agenda Perubahan
Oleh: @matangbone
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
Pemantik DITERKAM SENJA, 26 Maret 2018
Dua elemen penting yang membuat media sosial begitu penting bagi masyarakat menurut Schmidt (2013: 10), pertama, media sosial sangat mudah dipelajari dan tidak perlu memiliki kemampuan yang sangat tinggi untuk bisa menggunakannya dalam hal mengakses informasi, menyebarkan audio, video, gambar dan teks. Kedua,media sosial dapat memungkinkan penggunanya untuk saling berinteraksi dan bersosial bahkan beberapa kass media sosial dapat membuat sesesorang melanjutkan hubungan yang lebih serius.
Munculnya komputer, internet dan teknologi digital lainnya selama 20 tahun terakhir telah membentuk dan memaknai generasi milenial. Adanya berbagai teknologi membuat generasi di dunia dibentuk oleh tren, peristiwa, dan perkembangan yang sama yaitu, teknologi online dan media sosial. Peningkatan jumlah pengguna media sosial dan semakin pentingnya dalam kehidupan masyarakat, menjadi daya tarik para peneliti dalam mengkaji efek media sosial khususnya terkait dengan mahasiswa. Penggunaan media sosial menempati posisi strategis dalam bidang politik (Nurul, 2014; Sitompul, 2015). Dengan jutaan pengikut atau followersdi media sosial, Hillary Clinton dan Donald Trump menjadikan media sosial sebagai platform untuk komunikasi massa dan saluran informasi.
Dengan kemajuan teknologi informasi, memungkinkan semua pengguna menyampaikan aspirasi politik langsung pada orang yang dituju tanpa harus ada interpensi dari orang lain. Media sosial telah menyediakan platform partisipasi politik dengan cara berdebat dan mengkritisi setiap kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dengan tujuan mempengaruhi atau mengubah sebuah kebijakan atau keputusan yang akan dan telah dibuat.
Siapa yang bisa menjamin tahun politik 2018 dan 2019 tidak ada perang cyber?
Bagaimana peran mahasiswa sebagai agen perubahan meredam ujaran kebencian d dunia maya?
Mahasiswa milenial adalah generasi orang yang kreatif, cerdas, memanfaatkan teknologi semaksimalnya demi kepentingan masyarakat yang lebih luas dan dipandang lebih netral. Sebagai mahasiswa sudah sepatutnya terjun sebagai penggerak literacy mediadengan bergam agenda kegiatan. Musuh terhadap berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech). Agen pendamai pada dua kelompok haters yang sedang terpecah.