Subscribe Us


Minggu, 01 Oktober 2023

PRESS RELEASE SEMINAR NASIONAL 2023

 Konseptualisasi dan Aktualisasi Wawasan Kebangsaan Guna Mewujudkan Generasi yang Berintegritas di Era Society 5.0




Berikut ini adalah rangkuman materi dari Seminar Nasional 2023 yang di bersamai oleh kedua pembicara yaitu Bapak Dr. Herlambang Perdana Wiratraman, S.H., MA. dan Ibu Wening Hapsari Ma'rifatullah, S.IP., MA. :

Wawasan kebangsaan dapat diartikan dengan membangun kepribadian dan kesadaran sebagai warga negara Indonesia mengacu pada nilai-nilai moral dan etika yang harus dimiliki oleh setiap individu, wawasan kebangsaan pula berkaitan dengan pemahaman tentang sejarah, budaya, dan identitas bangsa Indonesia. Manusia berada dalam konteks yang semakin disruptif, ketidakpastian, dan kompleksitas yang semakin meningkat. Adanya tantangan global yang semakin besar, instabilitas dan krisis kesejahteraan sosial ekonomi, rusaknya daya dukung lingkungan hidup, dan krisis pendidikan bahkan krisis kemanusiaan dan ekologis.

Menjawab tantangan, manusia sebagai pusat inovasi dan transformasi teknologi, yang memberikan kontribusinya terhadap peningkatan kualitas hidup, penyelesaian permasalahan sosial, dan kesejahteraan manusia, dengan dukungan teknologi. Dengan berkontribusi terhadap kemajuan teknologi di Era 5.0 dan memberikan refleksi analitis di bidang pendidikan dan industri, menuju masyarakat yang menempatkan manusia sebagai pusat inovasi dan transformasi teknologi.

Aktualisasi wawasan kebangsaan bahwa teknologi, ilmu pengetahuan, pertumbuhan ekonomi menjadi formula yang membentuk peradaban (proses institusionalisasi nasionalisme) melalui kebiasaan berfikir dan pengalaman budaya. Pengimplementasiannya melalui persatuan kesatuan, kebangsaan, demokrasi partisipatif dan keberagaman dengan mencegah dan menghindari pemberontakan, perlawanan subversif, kekuasaan elit, supremasi dan plutokrasi.

Digital citizenship berfokus kepada keterampilan kecakapan yang bisa di bagi menjadi tiga ruang lingkup, pertama dalam lingkup keluarga yaitu pendidikan, keamanan siber dan perlindungan identitas, kedua lingkup pendidik ada penguasaan pedagogik dan literasi digital serta yang ketiga lingkup pemerintah atau komunitas yaitu akses fasilitas ruang digital dan partisipasi yang bermakna. Digital citizenship juga terbagi menjadi tiga berdasarkan elemen, yang pertama ruang yang terdiri dari akses, fasilitas dan kurikulum, yang kedua nilai yang terdiri dari kolektivisme, etika, choice and voice, identitas, kepemimpinan, hak dan kewajiban, resolusi konflik, serta aktivisme. Yang ketiga ada aktor yaitu terdiri dari pemerintah, masyarakat, keluarga, dan pendidik.

Dalam menghadapi Digital Citizenship di Era Society 5.0 pastinya terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi seperti pembangunan dan pemerataan infrastruktur, kompetensi pemangku kepentingan, dan kesiapan masyarakat atau gegar budaya. Sehingga, diperlukannya adaptasi dan refleksi dalam membangun masyarakat yang memanusiakan peradaban untuk berpartisipasi aktif dan berkolaborasi.


0 Comments:

Posting Komentar