Tantangan Generasi Milenial dalam Menghadapi Politik Identitas di Era Keterbukaan Informasi Publik
Berikut ini adalah hasil dari Diskusi Internal Kampus Dikala Senja (Diterkam Senja) yang di bersamai oleh Bapak Cucu Sutrisno, S.Pd., M.Pd. :
Politik
identitas itu berbahaya bagi demokrasi, negara dan bangsa apalagi di era keterbukaan
informasi seperti sekarang ini.
-
Proses demokrasi hendaknya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
-
Pemuda punya kerentanan dan peran untuk merespon politik identitas dengan tepat karena dari sisi populasi besar dan
aktivitasnya banyak di ruang digital.
-
Ruang digital adalah ruang dimana persebaran politik identitas terjadi secara
masif.
-
Pemuda menurut kategori
• PBB : 15-24 Tahun
• Indonesia : 16-35 Tahun
• Negara berkembang : <35 Tahun
• Berdasarkan era kelahiran seperti millenial, gen Z, alfa
-
Pemuda adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa, jadi secara emosional
belum stabil.
-
Pemuda adalah era menuju kemandirian/kesuksesan dimana pada masa ini diisi
dengan pengembangan diri yang lebih baik,
dengan mengasah kemampuan atau pasion dan membentuk relasi.
-
Pemuda mampu mengambil peran, karena menurut sejarah, pemuda memiliki peran
yaitu sebagai
penopang pergerakan kemerdekaan dan sebagai elemen yang mempertahankan kemerdekaan.
-
Pemuda sebagai unsur masyarakat yang paling berani.
-
Pemuda berperan sebagai agen perubahan yang mengawal perubahan.
-
Warga negara muda memiliki peran yang marginal karena dianggap kurang
pengalaman dibanding
dengan generasi tua.
-
Menjadi warga negara muda memiliki rasa pengakuan diri dan kepemilikan yang
tinggi, sehingga tergugah hatinya untuk
membela negaranya sangat besar.
-
Warga negara muda dapat dikatakan sebagai warga negara sesungguhnya karena
kekuatan dan semangatnya masih membara dengan caranya sendiri ditengah berbagai
keterbatasan yang
dialami oleh pemuda.
-
Cara berperilaku sebagai warga negara muda dapat dilihat dari performa dan
partisipasi kewarganegaraanya.
-
Pemuda tidak hanya dilihat dari sisi usia, namun dilihat dari peran sebagai warga
negara yaitu agen perubahan.
-
Pemuda adalah sosok karakter individu yang memiliki karakter khas, yaitu
optimis, visioner, berpikiran maju, memiliki moralitas.
-
Gerak langkah pemuda akan menentukan negara kedepannya akan seperti apa, karena
pemuda adalah generasi penerus bangsa yang membawa perubahan.
-
Pemuda harus dimaknai dengan tepat, harus punya gairah untuk berkembang dan melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik.
-
Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.
-
Politik identitas adalag konsep politik yang menjadikan gagasan politik
bertumpu pada identitas atau kelompok tertentu.
-
Di Indonesia, politik identitas sebagian besar bertumpu pada ras, etnis, agama,
gender, suku, budaya, golongan, kepentingan lokal dan lain-lain
-
Politisasi SARA sering terjadi di Indonesia, dan menjadi saluran dalam pemilu
dan pembuatan kebijakan.
-
Politik identitas adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, karena Indonesia
yang pluralisme.
-
Menurut sejarah, politik identias berasal dari barat.
-
Jumlah populasi pemuda di Indonesia lebih banyak daripada kategori usia
lainnya, para elit politik menyasar pemuda agar dapat dipengaruhi dan diajak
memilih suatu calin tertentu.
-
Premodialisme yang naik dan bukan wawasan kebangsaan dan bela negara.
-
Buzzer politik dan konsultan politik justru menyarankan adanya politik
identitas untuk menggaet suara karena hal tersebut termasuk cara pasling
efektif.
-
Politik identitas bisa berkembang secara liar. Bisa melalui buzzer politik yang
tidak jelas asal usulnya
ditambah menggunakan fake account.
-
Politik identias dapat merusak demokrasi, karena didalamnya ada sekat atau
pembeda antar warga
negara.
-
Masyarakat tidak lagi mengandalkan demokrasi dan hanya bertumpu pada politik identitas.
-
Harus ada ruang publik yang sehat untuk mendiskusikan masalah negara dan cara mengatasinya.
-
Generasi z paling banyak menggunakan media sosial
-
Orientasi dari perebutan kekuasaan seharusnya dilakukan
- Politik identitas sangat berbahaya, dan dapat mengoyak persatuan kita.
0 Comments:
Posting Komentar